Month: June 2020

Daftar Diet Berbahaya Untuk Tubuh

Daftar Diet Berbahaya Untuk Tubuh – Banyaknya anggapan bahwa cantik haruslah memiliki bentuk tubuh langsing membuat wanita berlomba-lomba untuk menurunkan berat badan mereka. Tak sedikit dari mereka yang bahkan melakukan diet ketat dan terbilang ekstrem demi mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan secara instan. Padahal, belum tentu diet ketat yang mereka lakukan adalah benar dan baik untuk kesehatan tubuh.

 Walaupun demikian, nyatanya ada beberapa metode diet ekstrem yang cukup populer di kalangan masyarakat hingga mendunia. Selain ekstrem, beberapa jenis diet tersebut juga tak lazim karena menggunakan bahan yang aneh dan bukan makanan normal. Daripada penasaran, simak beberapa metode diet tidak sehat tersebut dibawah ini. www.mustangcontracting.com

Daftar Diet Berbahaya Untuk Tubuh

1. Jus Diet

Minum jus diet ternyata tidak akan membantu menurunkan berat badan Anda, sebab yang hilang bukanlah lemak melainkan massa air dan otot. Jus tidak mengandung protein, tetapi hanya beberapa nutrisi saja tergantung dari buah dan jenis sayur yang diminum.

Jus diet memang dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat dalam jangka pendek, namun untuk jangka panjang, tubuh akan kekurangan mikronutrien dan makronutrien penting.

2. Diet ketogenic

Diet berbahaya yang pertama adalah diet ketogenic. Diet yang satu ini adalah diet dengan aturan asupan makanan tinggi lemak, protein sedang, dan rendah karbohidrat. Asupan makanan dengan pola tersebut akan menciptakan kondisi ketosis yang membuat tubuh membakar cadangan lemak menjadi sumber energi.

Diet keto masuk ke dalam jenis diet berbahaya karena dapat memicu ketoasidosis yang dapat menimbulkan gejala seperti dehidrasi, kulit kering, kelelahan, sakit perut, hingga sesak napas. Kondisi lebih parahnya adalah dapat menyebabkan koma hingga kematian. Kondisi ini disebabkan oleh terlalu banyaknya kadar keton dalam tubuh. Keton adalah senyawa yang dihasilkan dalam kondisi ketosis.

3. Diet makanan bayi

Diet berbahaya dan tidak sehat selanjutnya adalah diet makanan bayi. Diet ini mengharuskan pelakunya untuk menerapkan pola makan seperti bayi mulai dari porsi hingga jenis makanan yang dimakan. Pengurangan porsi makan dan varian makanan yang dikonsumsi tentu saja akan memicu penurunan berat badan.

Sayangnya diet ini juga dapat menyebabkan kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Meskipun makanan bayi adalah makanan yang baik untuk pertumbuhan, tentunya kebutuhan nutrisi untuk bayi dan orang dewasa tetap jauh berbeda.

4. Diet mayo

Diet mayo juga dapat digolongkan ke dalam jenis diet berbahaya. Diet mayo adalah diet yang dilakukan selama 13 hari dan menerapkan makanan yang rendah karbohirat dan melarang konsumsi garam. Penurunan berat badan ketika melakukan diet mayo diakibatkan karena tubuh kehilangan cairan akibat dari tidak adanya konsumsi garam yang memiliki kemampuan mengikat cairan dalam tubuh.

Selain sifatnya yang hanya menurunkan berat badan sementara, diet mayo juga masuk ke dalam diet yang tidak sehat karena adanya penurunan asupan kalori yang terlalu ekstrem jika dibandingkan dengan kebutuhan kalori normal.

5. Intermittent fasting

Daftar Diet Berbahaya Untuk Tubuh

Intermittent fasting dikenal juga dengan diet puasa. Diet yang satu ini memperbolehkan pelakunya makan apa saja, tetapi harus berpuasa pada jam tertentu. Jam puasa dalam intermittent fasting beragam mulai dari puasa di bawah 24 jam hingga puasa yang dilakukan selama lebih dari 24 jam. Jam ketika diperbolehkan untuk makan disebut dengan ‘jendela makan’.

Diet ini sering dianggap sebagai diet berbahaya karena ditakutkan akan membuat seseorang kesulitan mengendalikan nafsu makannya ketika sudah memasuki ‘jendela makan’. Selain itu, terdapat beberapa pilihan puasa yang terlalu ekstrim sehingga ditakutkan dapat mengganggu kesehatan.

6. Diet paleo

Diet berbahaya yang juga kontroversial namun masih banyak diminati adalah diet paleo. Diet ini mengadaptasi pola dan jenis makanan yang dikonsumsi manusia pada masa Peleolitikum. Diet ini dianggap tidk baik karena tidak sesuai dengan kebutuhan manusia saat ini yang tentunya sudah berbeda dengan kebutuhan manusia purba.

7. Diet asam basa

Diet asam basa dikenal juga dengan diet alkaline. Diet ini mengatur asupan makanan bersifat basa sebanyak 70% dan hanya 30% makanan dengan sifat asam. Tujuan dari diet ini adalah menyeimbangkan pH tubuh. Diet ini juga dianggap tidak sehat karena nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kurang seimbang. Selain itu, beberapa orang juga beranggapan bahwa diet ini memiliki pola yang cukup rumit.

8. Diet hCG

Pernahkan Anda mendengar tentang diet hCG? Diet berbahaya satu ini merupakan diet yang juga kontroversial. Sebagian dari Anda tentu sudah mengetahui bahwa hCG merupakan jenis hormon yang dimiliki oleh ibu hamil. Diet hCG dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon hCG ke dalam tubuh dan mengikuti aturan makan rendah kalori yang cukup ekstrim.

Selain tidak diketahui efektivitas dari masuknya hormon hCG dalam tubuh, diet ini juga dianggap terlalu ektrem bagi tubuh. Beberapa risiko yang mungkin muncul akibat diet satu ini adalah seperti munculnya batu empedu, gangguan irama jantung, hingga gangguan saraf.

9. Diet atkins

Diet berbahaya selanjutnya adalah diet atkins. Diet ini memiliki aturan yang mirip dengan diet keto, hanya saja pola pererapan keduanya berbeda. Sedangkan untuk risiko diet atkins tidak berbeda jauh dengan diet keto karena keduanya sama-sama membatasi konsumsi karbohidrat secara ekstem.

10. Diet Rendah Lemak

Melakukan diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan, bukanlah ide yang baik. Mengkonsumsi lemak sehat akan membuat kenyang, yang berarti Anda merasa kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama dan itu mencegah Anda makan berlebihan.

Namun, diet rendah lemak menyebabkan ketidakseimbangan hormon, risiko diabetes yang lebih tinggi, kesehatan jantung yang buruk, dan berkurangnya fungsi otak.

11. Diet Rendah Karbohidrat

Diet rendah karbohidrat adalah diet yang berfokus pada protein, ikan, telur, ayam dan sayuran non-tepung, tidak termasuk kacang-kacangan, buah-buahan, roti, serta biji-bijian.

Karbohidrat dibutuhkan untuk menyediakan energi bagi tubuh dan ketika Anda tiba-tiba tidak mengonsumsi kandungan zat tersebut, tentu menyebabkan masalah kesehatan seperti bau mulut, lemas, sakit kepala, kelelahan, dan ruam kulit yang pada akhirnya tidak akan membantu dalam penurunan berat badan.

12. Diet Ketat

Diet ketat memang strategi penurunan berat badan dalam waktu yang lebih singkat. Beberapa contoh diet ketat adalah diet sup ayam, diet sup kubis, diet jeruk Bali merah atau grapefruit, diet jus dan sebagainya.

Mengikuti diet ketat akan menyebabkan penurunan berat badan dalam waktu cepat untuk jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang akan menyebabkan peningkatan kenaikan berat badan, melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko dehidrasi.

13. Makan Tinggi Protein

Melakukan diet protein bukanlah cara yang baik untuk menurunkan berat badan. Sebab, tubuh juga membutuhkan vitamin dan mineral lain untuk bertahan hidup dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Diet tinggi protein termasuk makanan seperti mengonsumsi produk susu penuh lemak, daging merah, kacang-kacangan, dan ikan.

14. Berolahraga Selama Berjam-jam

Berolahraga tentu saja membantu penurunan berat badan, tetapi ketika melakukan olahraga berlebihan, Anda cenderung merasa lapar dan akan makan lebih banyak.

Dengan cara ini, tentu tidak akan bisa menurunkan berat badan dan menimbulkan rasa lelah. Olahraga yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan jantung dan mental.

15. Diet Makanan Mentah

Melakukan diet makanan mentah bukanlah cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Beberapa makanan mentah saat dimasak melepaskan nutrisi penting yang dapat membantu penurunan berat badan jangka panjang. Makanan ini termasuk tomat, bayam, kacang-kacangan dan wortel.

16. Makan Sandwich atau Wrap

Hanya makan sandwich atau wrap sandwich untuk makan siang atau malam tidak akan membantu menurunkan berat badan. Sebab, makanan tersebut tidak akan membuat Anda kenyang dan justru lapar di akhir hari.

Hal ini malah akan membuat Anda berlebihan konsumsi makanan di malam hari dan tidak akan bisa menurunkan berat badan.…

Tips Mencegah Dan Merawat Anak Penderita Polio

Tips Mencegah Dan Merawat Anak Penderita Polio – Penyakit polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio. Virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rongga mulut, kemudian masuk  ke saluran pencernaan, aliran darah dan akhirnya ke sistem saraf pusat. Masuknya virus ke sistem saraf pusat dapat menyebabkan kelumpuhan pada penderitanya.

Penyakit polio, atau yang dalam istilah medis juga dikenal dengan sebutan poliomyelitis, dapat menyerang semua kelompok umur. Meski demikian, kelompok umur yang paling rentan adalah anak berusia 1–15 tahun.

Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan dan kesulitan bernapas pada penderitanya. Pada kasus yang sangat buruk, penderita penyakit polio juga dapat berakhir dengan kematian. https://www.mustangcontracting.com/

Penyebab dari penyakit polio adalah virus polio yang masuk ke dalam tubuh manusia. Virus masuk melalui mulut dan menginfeksi sistem saraf pusat.

Tips Mencegah Dan Merawat Anak Penderita Polio

Terdapat tiga tipe virus polio dan ketiganya dapat menyebabkan kelumpuhan. Ketiga tipe virus tersebut adalah:

-Tipe 1, yaitu tipe Brunhilde yang berawal dari nama seekor kera di maa tipe ini pertama kali ditemukan.

-Tipe 2, yaitu tipe Lansing yang ditetapkan menurut nama kota di Amerika Serikat di mana tipe 2 pertama kali ditemukan.

-Tipe 3, yaitu tipe Leon yang berasal dari nama seorang penderita yang pertama kali ditemukan tipe 3 dari kotorannya (tinja).

Untuk menentukan diagnosis penyakit polio dilakukan melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa gejala yang khas berupa kelumpuhan pada anak, yang disertai gejala non spesifik infeksi virus –seperti demam, nyeri otot dan nyeri tenggorokan.

Virus polio dapat dideteksi melalui pemeriksaan spesimen dari tenggorokan dan feses. Beberapa metode pemeriksaan virus yang umum digunakan adalah dengan pemeriksaan virus, genome sequencing, dan pemeriksaan serologi.

Berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan polio.

1. Vaksin

Anggapan bahwa imunisasi atau vaksinasi adalah bagian dari konspirasi gelap, telah membuat angka imunisasi menjadi kian menurun, yang akhirnya membuat kasus polio menjadi mewabah. Penanganan pun dinilai stagnan dalam beberapa tahun ke belakang. Padahal, imunisasi adalah langkah pencegahan polio yang paling efektif. Imunisasi polio diberikan sebanyak empat kali dalam 4 bulan pertama kehidupan bayi. Lalu, dilanjutkan dengan imunisasi polio tambahan dalam PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio yang dilaksanakan setiap tahun.

Polio tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin polio terdapat dua buah yaitu Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) and Oral Poliovirus Vaccine (OPV).

IPV diberikan melalui suntikan di paha atau lengan atas, sedangkan OPV diberikan melalui tetesan mulut.

Polio diberikan 4 dosis ditambah satu dosis penguat, pada waktu lahir-1 bulan, bulan ke 2, 3, dan 4 dan penguat diberikan pada usia 18 bulan.

Tipe-tipe vaksin polio

Saat bayi baru lahir, mereka akan mendapatkan vaksin polio yang diberikan dengan cara diteteskan pada mulut. Pada bayi berusia yang lebih tua, vaksin polio akan diberikan melalui suntikan pada paha.

Vaksin polio yang diteteskan disebut juga dengan oral polio vaccine (OPV), sedangkan vaksin yang disuntikkan dikenal dengan inactivated polio vaccine (IPV). Berikut adalah perbedaan dari kedua vaksin tersebut:

Tips Mencegah Dan Merawat Anak Penderita Polio

– Oral Polio Vaccine (OPV)

Vaksin polio oral atau tetes berasal dari virus polio hidup yang dilemahkan. Vaksin polio tetes akan merangsang pembentukkan antibodi dalam tubuh tanpa menyebabkan penyakit.

Kelebihan dari vaksin polio tetes adalah perlindungan yang diberikan tidak hanya terbentuk pada bayi yang menerima vaksin, tetapi memberikan perlindungan pada lingkungan sekitarnya.

Hal ini terjadi karena virus akan menyebar melalui air dan makanan sehingga seluruh keluarga dalam rumah, bahkan satu komunitas dapat terlindungi dari polio karena pembentukan antibodi terhadap polio yang menyeluruh.

Vaksin polio tetes sangat jarang menyebabkan terjadinya reaksi. Bayi boleh mendapatkan makan dan minum seperti biasa setelah mendapat vaksin polio. Apabila bayi muntah dalam 30 menit setelah pemberian vaksin polio tetes, maka mereka perlu mendapatkan dosis ulangan.

–  Inactivated Polio Vaccine (IPV)

Vaksin polio melalui suntikan tidak dapat memberikan kekebalan pada lingkungan. Kekebalan tubuh yang terjadi akibat vaksin polio suntik hanya efektif bagi orang yang mendapatkan vaksinasi.

IPV dapat menjadi pilihan untuk pencegahan polio pada bayi dan anak dengan kekebalan tubuh yang lemah, atau bila OPV tidak dianjurkan. Namun, vaksin polio ini tidak dapat diberikan ketika bayi mengalami demam, penyakit akut, atau penyakit kronis yang progresif. Bayi bisa menerima vaksin polio setelah sembuh dari penyakitnya.

Selain itu, bayi yang mengalami alergi terhadap streptomisin tidak dapat menerima vaksin polio. Hal ini dikarenakan dalam vaksin polio mengandung antibiotik streptomisin sebagai pengawet.

Seperti vaksin lainnya, bayi yang menerima suntikan vaksin polio berpotensi mengalami reaksi di tempat suntikan, seperti nyeri, kemerahan, dan bengkak dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan. Kondisi ini mampu bertahan selama satu atau dua hari.

Jika hal ini terjadi, berikan lebih banyak ASI pada bayi Anda. Selain itu, kompres bekas suntikkan dengan air dingin. Berikan obat penurun demam seperti parasetamol bila diperlukan.

2. Mencuci tangan

Infeksi virus polio bermula dari mulut dan hidung, mirip dengan penyakit akibat infeksi virus lainnya. Memastikan tangan bersih sebelum menyentuh hidung dan mulut adalah langkah pencegahan polio paling mudah yang dapat dilakukan di mana saja.

3. Nutrisi untuk imun

Daya tahan tubuh yang baik adalah kunci untuk memerangi virus dari dalam tubuh. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ialah mencukupi kebutuhan cairan, konsumsi makanan kaya nutrisi dengan memadukan, sayur, daging, dan buah, konsumsi vitamin, serta mendapatkan waktu tidur yang cukup.

4. Kebersihan makanan dan minuman

Virus dapat hidup dalam air dan bahan makanan. Memasak air dan makanan sampai benar-benar matang dapat membuat virus mati dan gagal masuk dan menginfeksi tubuh.

5. Memilih toilet umum

Virus polio dapat menular lewat kontak dengan kotoran atau feses penderita. Karena itu, ada baiknya untuk memperhatikan kebersihan toilet umum sebelum digunakan. Terlebih toilet yang akan digunakan oleh balita. Selain memilih toilet, mencuci tangan dengan sabun usai menggunakan toilet umum adalah langkah wajib sebagai upaya pencegahan polio di tempat umum.

Bagaimana jika seorang anak telanjur kena polio?

Jika ada anak yang sudah telanjur terkena polio, memang ini tak akan bisa sembuh. Namun, bukan berarti ini adalah vonis mati. Dengan perawatan yang tepat, nyeri bisa berkurang, mencegah komplikasi, membuat anak lebih nyaman, serta meningkatkan kualitas hidupnya. Lantas, apakah anak dengan polio perlu asupan nutrisi khusus?

“Kalau sudah kena polio, tidak ada asupan nutrisi khusus. Saat seseorang terkena polio, berbagai tindakan atau terapi yang dilakukan bukan lagi untuk memperbaiki, tapi lebih untuk meningkatkan kualitas hidup dan rehabilitasi. Jadi, untuk asupan nutrisinya tidak ada yang spesifik,” jelas dr. Astrid Wulan Kusumoastuti.

Selain itu, dr. Astrid juga menyebut bahwa seseorang yang sudah terserang polio biasanya hanya diharuskan menjaga kesehatan secara umum saja dan fokus menjalani pola hidup sehat. Dalam hal ini, seseorang dengan polio, anak maupun dewasa, harus menjaga kesehatan sebaik-baiknya.

“Kerusakannya kan otot tulang dan saraf, nah, yang tersisa itu yang dijaga dengan gizi lengkap dan seimbang. Seseorang dengan polio tidak harus mendapatkan kalsium atau protein lebih banyak. Kalau sudah terkena, tidak ada obatnya. Karena polio kan akibat virus, bukan karena gizi buruk.

“Seperti orang stroke, itu kan tidak bisa diobati, tapi lebih kepada mengembalikan fungsi dan memaksimalkan fungsi yang ada,” tegas dr. Astrid.…

Back to top